Jumlah Urine di Kolam Renang Umum Setara Dengan 20 Galon, Bisa Akibatkan Iritasi Mata Hingga Masalah Pernapasan
Kamis, 26 September 2019
Edit
Loading...
Loading...
Kolam renang umum sering didatangi saat seseorang atau
sebuah keluarga yang tak memilikinya di rumah. Sayangnya, laiknya tempat umum
lainnya, kolam renang umum juga berarti digunakan banyak orang dan tentunya
tidak bersih.
Walau petugas rutin membersihkan kolam renang, tak membuat kolam renang umum tersebut menjadi steril.
Salah satu hal yang sering dipermasalahkan soal kolam renang
umum adalah urine.
Ya, terkadang ada saja orang yang buang air kecil di kolam
renang umum.
Melihat hal ini, para peneliti dari Kanada melakukan sebuah
penelitian untuk melihat berapa banyak kandungan urine dalam sebuah kolam
renang.
Dilansir dari nationalgeographic.grid.id pada Rabu
(20/2/2019), para peneliti akan memanfaatkan pemanis buatan yang disebut
acesulfame pottasium(ACE) yang terkandung dalm beragam produk makanan.
Menurut mereka, satu kolam menampung 110.000 galon air, atau
sekitar 416.395 liter air, dan satu kolam renang lainnya menampung 220.000
galon air atau sekitar 832.790 liter air.
Hasilnya, para peneliti menemukan rata-rata jumlah urine
dalam kolam renang adalah sebanyak 7,92 galon atau setara 30 liter pada kolam
renang kecil.
Sementara itu pada kolam renang dengan ukuran yang lebih
besar, peneliti menemukan 20 galon atau sekitar 76 liter urine.
Sekadar informasi, urine sendiri mengandung senyawa
nitrogen, seperti urea, amoniak, asam amino, dan kreatinin.
Senyawa-senyawa tersebut dapat bereaksi dengan disinfektan
seperti kaporit dan menyebabkan masalah kesehatan.
Diketahui kaporit ada di setiap kolam renang dan ia
menghasilkan zat klorin, di mana senyawa kimia ini bertugas untuk membunuh
bakteri sekaligus menjaga kadar pH air.
Pada kenyataannya, zat klorin tidak akan membuat air kolam
renang bau menyengat.
Akan tetapi ketika klorin bercampur dengan keringat, minyak
alami tubuh, hingga urine, terjadilah suatu reaksi kimia yang menghasilkan bau
khas tersebut.
Sebagai contoh, sebuah penelitian pada 2014 dalam jurnal
Environmental Science & Technology mengungkapkan bahwa campuran antara
klorin dan urine menghasilkan senyawa bernama cyanogen klorida.
Cyanogen klorida tergolong beracun. Hal ini dikarenakan ia
dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh seperti paru-paru, jantung, dan
sistem saraf pusat.
Menurut WHO, kadar cyanogen klorida memang tak seberapa.
Namun bukan berarti air kolam renang umum aman sepenuhnya.
Kombinasi berbahaya dari kaporit dan urine di kolam renang
berisiko menyebabkan iritasi mata dan gangguan pernapasan, apalagi pada orang
yang mengidap penyakit asma.
Untuk mengurangi risiko tersebut, Anda harus berenang
memakai kacamata renang.
Sementara bagi mereka yang punya penyakit asma, sebaiknya
jangan terlalu sering berenang di kolam renang umum yang memiliki bau
menyengat.
Sumber: islamidia.com
Loading...
